Lara dan emosi telah terkubur dalam. Meninggalkan kenyataan akan kedudukan, keluarga dan kenangan. Dia telah melihat bagaimana kehidupan dulu, meski sementara lalu kembali terhapus setelah bangun kembali. "Setidaknya aku akan berusaha bahagia lagi. Meski mungkin sulit." Bibirnya tersungging meski tak mendapatkan emosi dari ingatan terdahulu. "Terimakasih Dion dan Arsena. Kapal layar telah sampai di tujuan, kini giliran kapalku yang berlayar di semesta luas ini." Dipandangnya kedua sosok itu lalu membungkuk memberikan salam terakhir. ... Terbangun dari sisa mimpi, hanya nama samar Arsena yang masih lekat. Ia sedikit takut lupa. Hari masih gelap, jika kembali tidur mungkin akan benar-benar lupa sisa mimpi ini. "Huahh, alat tulis. Mesti harus ada bekas mimpi." Ujarnya usai menguap lebar. Menengok ke kiri dimana nakas berada, namun tak satupun benda untuk menulis berada. Sementara hasrat kembali tidur kian menguasai. Jujur saja bagi buta ini amat dingin hawanya, sehingga ia menyerah terhadap kantuk. Karya ke tiga nih, semoga menghibur 😁 Vote dan kasih komen pliss.