A Million Sense
  • Reads 4,834
  • Votes 419
  • Parts 20
  • Reads 4,834
  • Votes 419
  • Parts 20
Ongoing, First published Jun 20, 2024
Seperti terjebak dalam ribuan benang, Ana menderita dengan kehidupannya yang bisa dikatakan kacau. Berbagai masalah selalu muncul setiap harinya. Bahkan, orang terdekatnya pun tidak dapat membantu apa-apa.

Suatu hari, datang satu masalah yang lebih besar dari masalah-masalah sebelumnya. Fitnah, penyiksaan, kehancuran, itulah poin kehidupan sehari-hari Ana. Dalang dari sebuah masalah itu adalah keluarga Aluna, keluarga yang memiliki kekayaan bersih terbesar di kota B. 

Hingga suatu saat, Julio, pria pewaris tahta itu terjebak rasa dengan Ana. Ia menjadi gila dan depresi dengan apa yang bukan hak-nya.

Akankah mereka bisa bekerja sama nantinya? Atau memang hanya terjebak sejuta rasa?
All Rights Reserved
Sign up to add A Million Sense to your library and receive updates
or
#369kpop
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
TRUE LOVE || JAEROSÉ ✓  cover
The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️] cover
[✔️] 👻 Incident House | wonruto  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Junkyu Rora 🍒 cover
blue orangeade ;c.beomgyu✔️ cover
Rafa [End💗] cover
Catch Me! cover
TRAGEDY | LIZKOOK ✔️ cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.