Senyuman Takdir

"Aku percaya Tuhan itu adil. Tapi keadilan itu tak pernah menyertaiku." itu opini ku tentang keadilan.

Perkenalkan aku Alsya Nindiatama, selaku tokoh utama yang biasa dipanggil Alsya.

Terlahir dari latar belakang keluarga yang tak jelas asal usulnya, jujur saja itu membuat aku tersiksa.

Kata nenek, ibuku sudah meninggal setelah beberapa jam melahirkan ku. Sementara ayah... mulutku rasanya enggan untuk mendeskripsikan sosok pria yang seharusnya tak pantas disebut ayah.

Aku adalah anak bungsu dari 2 orang bersaudara. Benar, aku memiliki seorang saudara yang lebih tua tiga tahun dariku.

Daffa baskara, kakak laki-lakiku yang dengan kejam merenggut mahkota berharga ku saat diri ini baru saja beranjak remaja.

Semua perjalan hidupku tak ada yang baik-baik saja, semua berantakan dan aku rasanya ingin sekali mengakhiri semua ini.

Hingga satu hari. Hari dimana aku membulatkan tekad ku untuk mengakhiri hidup, namun lagi-lagi rencanaku gagal karena sosok pria berusia 24 tahun itu berusaha menyadarkanku.