"Hanya kebenaran yang menang" frasa itu menyiratkan gagasan bahwa, mengikuti kebenaran dalam menemukan identitasnya sendiri dan mengejar tujuannya sendiri pada akhirnya akan membawanya pada kesuksesan. Orang-orang berpikir kehidupan Calia diliputi keberuntungan. Namun nyatanya, Calia selalu hidup dalam bayang-bayang kakaknya. Calia selalu dipaksa untuk mengikuti jejak sang kakak.
Azalea adalah anak yang berprestasi, Aza selalu unggul dalam segala hal dan mendapat banyak piagam dari berbagai Olimpiade yang diikutinya. Bahkan, Azalea mendapat julukan sebagai "Top Graduate" yang berarti alumni dengan prestasi akademik tertinggi dalam kelas kelulusan. Ke mana pun Calia pergi, Azalea selalu selangkah lebih maju, menciptakan bayangan yang menyelimuti cahaya Calia sendiri. Mimpi dan keinginan Calia sering kali terabaikan karena keinginan orang tuanya yang memberi tekanan pada hidup Calia.
Kehidupan Calia perlahan berubah karena pertemuan tak sengaja antara Calia dengan Alka. Awalnya, keduanya tampak seperti dua kutub yang bertolak belakang - Calia, Si introvert dan Alka, Si ekstrovert. Alka, seorang murid baru yang karismatik dan supel. Selama bersekolah di Excelsior Academy, Calia dan Alka menjadi sering bertemu dan bertatap muka karena mereka menjadi satu kelompok dengan Bu Yasmine, tutor yang bertugas memberi ilmu tambahan.
"Hari ini indah, ya? Kita harus memanfaatkan hari ini dengan sebaik-baiknya. Jadi, siapa nama lo?"
"Gua rasa, lo cukup menenangkan buat dipandang."
Dari sini, Calia mendapatkan satu hal yaitu, "Keindahan di dalam kesempitan" yang artinya, meskipun menghadapi berbagai tantangan Calia akan menemukan keindahan dalam menjalani hidupnya.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.