Tujuh kepala yang tinggal di dalam satu atap, saudara satu kakek tapi asing satu sama lain. Bagaimana mau hidup bersama jika terus saling tidak peduli? Rumah perlahan-lahan menjadi sesuatu yang memuakkan hanya dalam enam bulan. Ingin pulang tapi tidak ada yang menunggu. Karena memang rumah itulah satu-satunya tempat yang menyambut kedatangan mereka, entah dengan amarah, duka, atau suka. Jauh lebih baik dibanding rumah yang mati.