asmara tidak pernah datang dalam satu arah, mereka bergerombol membentuk cokelat-cokelat yang manisnya buat mabuk kepayang. mengikat kita seperti kumpulan mawar dalam genggaman. dalam kasusnya, meromantisasi percintaan adalah hal yang sederhana, namun bisakah mereka abadi dalam perasaan? hati yang mudah dibalikkan itu seperti penyakit yang mengecewakan. kemudian menangis bersama wangi parfumnya adalah sebuah kepayahan mutlak. sering kali kita lupa bahwa selama ini menjadi budak asmara yang sudah terjatuh dalam kebodohan, lalu menyesal hingga menangis serupa dengan kebiasaan. asmara mana yang perlu kita percayai rupanya? bisakah dia menjadi sesosok cantik jelita bersama lipstik marunnya, atau gagah rupawan yang menunjukkan perutnya? kita tidak pernah tahu, dan mungkin mustahil tahu. sebab mereka bersembunyi dalam sesuatu yang asalnya tak bernama.
9 parts