"Y-ya gue risih lah lo liatin gue kayak gitu"jawab Asya gelagapan. Vano mendekat padanya, Asya memundurkan langkahnya sampai mencapai dinding kosong. Suasana disana memang sangat sepi, hanya ada mereka berdua disana. Mereka berada didalam gudang, jadi memang selalu sepi dan jarang orang berlalu lalang didepan ruangan tersebut. Vano mengunci pergerakan Asya didinding dengan menempelkan tangannya disisi kanan dan kiri Asya. Asya berusaha menghindar dari tatapan Vano yang menatap nya masih dengan wajah datarnya. "Kenapa?liat sini dong!" Nyali Asya yang tadi sangat berani untuk mendatangi Vano, sekarang kembali menciut. Karna wajah mereka yang tersisa 1 jengkal saja, membuat Asya panik dan langsung menutup matanya cepat. selamat membaca guyss!!