Dan pada akhirnya, aku harus kembali menjadi yang terbuang. Walau menyakitkan, aku harus melepaskan yang selama ini aku pertahankan. Tidak ada yang bisa kulakukan, bagaimana bisa aku memaksa bertahan ketika dirinya memohon untuk dilepaskan? Jikalau memang bahagianya bukan lagi aku, percuma untuk bertahan dan menjadi pesakitan. Setelah perjalanan panjang, kini perpisahanlah yang mengambil alih. Sekarang aku tersesat ditengah jalan, tak tahu arah jalan pulang. Tangan yang biasa menuntunku telah pergi entah kemana. Tanpa kata perpisahan atau permohonan maaf. Juga tidak memberitahuku arah pulang. Kadang aku berandai, suatu saat jika dia kembali lagi. Apakah aku masih bisa memberi hati, ataukah yang tersisa nanti hanyalah rasa benci? Jum'at, 28 Juni 2024.
4 parts