Kalix Alferd Fenedrick, anak tunggal dari keluarga Fenedrick. Pandangan awal memandang wajahnya memang terlihat biasa. Hidung dan mata yang begitu sempurna menambah kesan menggoda di dalamnya. Tatapan tajam bak raja wali mematahkan seluruh hati yang tertuju padanya. Namun, di balik kesempurnaan itu ada hal yang mengganggu jiwa dan batinnya. Sejak umur 7 tahun, ia menderita gangguan mental tahap 2 yang membuat mentalnya tak senormal manusia biasa. *16 tahun yang lalu* *"KALIX!!!" Teriakan hebat keluar dari mulut seorang pria paruh baya. Berlari cepat menuju anak berusia 7 tahun yang sekarang sedang memotong tubuh anak kambing tanpa wajah bersalah. "Ini seru Ayah, hahaha." Mata berbinar dan air liur mengalir membanjiri bibir anak itu. Seolah menjadi serigala yang tak makan seratus tahun. Darah dari hewan yang telah ia potong menyelimuti bajunya, awalnya berwarna putih, kini berganti warna menjadi merah darah. James atau ayah Kalix langsung merampas pisau dari genggaman anaknya itu. "Ini bukan mainan bod*h." Dengan kecepatan kilat, tangan James menampar keras di wajah anaknya yang menyebabkan memar merah terbentuk. ujung bibir Kalix terangkat, bukannya merasakan sakit dan menangis, anak itu tertawa yang membuatnya lebih mengerikan daripada psikopat di film Vicenzo. Tangan yang berlumuran darah, ditambah tatapan maut dari anak itu menusuk keras batin James. "Hahaha, ayah.....bermainlah denganku." "DASAR ANAK GILA!" * . . . KALIX