Sebagian orang menganggap bahwa menjadi anak perempuan satu-satunya itu sangat menyenangkan. Namun tidak dengan gadis yang bernama Okta Farania, ia merasa hidupnya tidak adil. Tiga saudara laki-laki nya sangat beruntung bisa merasakan kasih sayang orang tua, mereka di rawat oleh Tante sari dan sudah di anggap seperti anak sendiri. berbeda dengan Okta yang tinggal bersama Tante via yang hanya menganggap nya sebatas kaponakan saja. Padahal ia sudah menganggap Tante via sebagai ibu nya sendiri. Karna, dari kecil Okta telah di rawat oleh Tante via sejak ibunya meninggal. "Tante, Okta mau izin ikut kegiatan sekolah di kota." "Pergi saja." Okta sedikit kecewa dengan jawaban tante nya itu. Bukan karna tidak ingin ikut kegiatan itu, tapi ia merasa Tante via tidak terlalu mengkhawatirkan nya. Ia juga ingin seperti teman-temannya yang begitu di sayang dan di khawatirkan oleh orang tuanya jika bepergian. Okta yang malang, kejadian seperti itu sudah biasa bagi nya. Karna selama tinggal bersama Tante via, ia tidak pernah mendapatkan perhatian lebih. Bukannya ia ingin mengemis kasih sayang, hanya saja ia merasa di bedakan. Terlebih Tante via juga mempunyai anak kandungnya sendiri. Okta merasa cukup tau diri ia hanya beban dalam keluarga.