Piercing Moon
  • Reads 7,778
  • Votes 931
  • Parts 53
  • Reads 7,778
  • Votes 931
  • Parts 53
Ongoing, First published Jun 28, 2024
Mature
2 new parts
Murayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yang mempertemukannya dengan dua klan berpengaruh sejak zaman Edo. 

Ketika masalah berakhir pada sebuah kerja sama besar, Murayama Chizuru membuat kesepakatan dengan pemimpin salah satu klan, yang mana kembali mengantarkannya pada perjalanan panjang yang penuh haru, romantisme, perilaku kriminal, dan kesedihan. 

Saat sikap manusiawi tumbuh pada diri para penjahat kelas kakap, apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia normal dan mereka-mereka yang hidup pada dunia berbeda?

「突き刺す月」

[18+]
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Piercing Moon to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
RI 1 by slsdlnrfzrh
27 parts Complete
Selain menjadi kebanggaan, punya status sebagai orang nomor satu itu adalah beban dan juga tanggung jawab. Dirgasatya Kalingga adalah tiang harapan dari negara, tepatnya dari 267 juta jiwa yang hidup di Indonesia. Dia berprinsip, dalam pemerintahannya Indonesia akan bersih dan perlahan bangkit dari kebobrokan yang selama ini menggerayanginya. Di awal-awal masa jabatannya, Dirga sudah didatangi oleh berbagai ancaman yang berasal dari para 'tikus negara'. Beragam teror, konspirasi, dan masalah perasaan datang di waktu yang bersamaan seolah tak membiarkan dirinya hidup dengan nyaman. Apapun caranya, dia tidak akan menyerah pada prinsip yang dia buat ketika resmi bersumpah menjadi kepala negara. Dia punya orang-orang yang akan membantu dan melindungi, atau kalau tidak, dia masih punya Tuhan yang akan selalu menjamin keselamatan dirinya. ----------------------------------------------------------- "Pak Dirga tuh presiden teraneh tapi juga terbaik sepanjang sejarah peradaban Indonesia. Lo gak akan pernah nemuin presiden yang hobinya jajan minuman asongan sampe mencret, gak akan pokoknya." - Asisten Ajudan, Anavia. "Kalau kamu mau terus menjadi istri saya, jangan pernah mengorbankan diri kamu untuk saya. Jadilah pengkhianat untuk negara, jangan turuti perintah orang-orang itu dan biarkan saya yang melindungi kamu." - RI 1, Dirga. ----------------------------------------------------------- Start : 4 Februari '20 End : 23 Februari '20 [BAGIAN CERITA MASIH LENGKAP]
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Koishiteru cover
Miss Oh So Perfect cover
Alleure cover
Might [COMPLETED] cover
Meet Me At The Window cover
Duke's Grip cover
C.R.T Vol. I [Published by Karos] cover
Believe in You ; ChanRene ✔ [REVISI] cover
RI 1 cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.