Bu, peluk aku sebentar

Dengan sendu aku menatap bunga berwarna jingga segar, bersamaan dengan lamunanku yang seolah olah bisa merasakan kembali masa lalu yang begitu hangat. Beberapa tangkai bunga yang di genggam mengingatkanku pada sepasang mata yang teduh, penuh perhatian dan kasih sayang. Hangatnya senja yang menyinari tubuh rentanku, seolah olah memberiku ketenangan yang tidak bisa di gambarkan. Dengan lirih ku berkata, "untukmu yang selalu bersedia menjadi payung di kala hujan, untukmu yang selalu bersedia menjadi penghangat, dan untukmu yang selalu sigap menopang tubuh lemah ku. Cintaku, kau adalah satu satunya insan dunia yang bisa memenuhi ruang jiwa dan hatiku. Terima kasih, sang pemilik mata teduh pemberi ketenangan." pikiranku yang kacau berhasil membuat sepasang mataku meneteskan cairan bening dan dengan bebas meluncur di antara kedua sisi kulit yang sudah mulai mengkerut. Langit, sampaikan pada sang pemilik mata teduh ku, bahwa aku merindukannya.

-Thea

⚠️ Di larang plagiat, karena memikirkan alur cerita tidak mudah. Mohon kerjasamanya ⚠️

start : 29 Juni, 2023
finish : -