Seindah WEDDING NASHEED

Saat umur enam tahun, Mahyra kecil menolak keras keinginan sang ayah untuk menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren bersama dengan kembarannya, Khayra namannya. Ia terus merengek agar dipindahkan ke sekolah dasar umum saja, ia tidak suka belajar di pondok itu. Sang ayah pun mengabulkannya.

Di sekolahnya yang baru, Mahyra bertemu dengan anak laki-laki yang menjadi partner sebangku selama enam tahun, hari-hari mereka hanya dipenuhi dengan pertengkaran hingga saat lulus sekolah dasar, keduanya terpisah. Anak-laki-laki itu melanjutkan pendidikan ke luar kota membuat Mahyra merasakan kehilangan dan untuk pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta.

Rasa cinta yang tumbuh saat sudah berpisah? Apakah itu bisa disebut jatuh cinta? Entahlah, Mahyra hanya merasakan kehilangan hingga perasaan itu terbawa hingga ia dewasa. Lalu bagaimana setelah 13 tahun tidak bertemu, Tuhan kembali mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang berbeda. Mereka tidak saling mengenali satu sama lain, jika saja pertemuan kedua orang tua mereka yang membuat mereka sadar. Tak terkecuali Mahyra yang kembali merasakan jantungnya berdetak kencang setelah bertahun-tahun lamannya.