Kusumita
  • Reads 266
  • Votes 36
  • Parts 14
  • Reads 266
  • Votes 36
  • Parts 14
Ongoing, First published Jun 29
Mature
"Maaf... Jenderal.." Napasnya tersengal bersamaan matanya yang pelan-pelan meredup. "Detak jantungnya hilang.."

Langit malam yang cerah diterangi bulan rasanya runtuh tepat di depan mata Baskara (Wang Yibo). Tubuhnya bangkit membawa separuh jiwanya yang terkulai di ambang sadar. Kakinya berlarian di antara jalan lengang diiringi suara baku tembak yang bersahutan dari arah berlawanan. Tanpa akalnya sadari, air mata yang dikiranya sudah mengering sejak beranjak remaja kini ribut berdesakan ke luar dari sudut matanya.

"Aarrghh sial!" teriakannya lantang memecah udara malam, bersamaan dada yang terasa bergemuruh hebat begitu sampai di depan mobil. "Jika kau mati hari ini, aku akan langsung menyusul, Anantaraya!"

_______________________________

A Wang Yibo x Xiao Zhan fanfiction.
Content warning⚠️
> BL
> Mature scene
> M-preg
> Violence 

Diharapkan teman-teman bijak membaca, ya.
Terima kasih^^
All Rights Reserved
Sign up to add Kusumita to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Oh My Heart! cover
Little Thief (Yizhan) cover
The Sweetest Cake ( Yizhan Version ) END ✓ cover
Split  (Yizhan) cover
Lunar Eclipse [Slow Update] cover
DARKALIVE[YIZHAN]END cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.