Pembongkar
  • Reads 403
  • Votes 37
  • Parts 18
  • Reads 403
  • Votes 37
  • Parts 18
Ongoing, First published Jun 30
Terlahir dalam keadaan Ateis dan tak mengenal Agama. Menjadikan Philo bahan gunjingan dan rundungan dari orang-orang sekitarnya. Namun, Hal itu berubah tiga ratus enam puluh derajat ketika dia pindah ke Republik Ceko, salah satu negara yang memiliki jumlah populasi Ateis terbanyak di Eropa.

Di negeri Eropa, Philo banyak mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya tak dia dapatkan saat di Indonesia. Dia mulai bisa berpikir kritis dan mendalam tanpa perlu takut dibilang sesat dan membelok. Dia juga bertemu banyak orang-orang yang berlatar belakang sama, bahkan dia bertemu kaum agamais yang mulai menjadi Ateis.

"Pembongkar" ialah sebuah Novel kompleks yang mempelajari banyak hal seperti Agama, Filsafat maupun Sejarah. Banyak pembahasan-pembahasan tentang ketiga hal tersebut di dalam novel ini. 

Namun, novel ini sangat sensitif karena melibatkan Ateisme dengan Agama, dalam sudut pandang Ateis. Dibuat untuk tujuan fiksi semata, tidak bermaksud untuk menyinggung ataupun merendahkan pihak manapun.

Dibutuhkan Iman yang tinggi bagi pembaca yang ingin membaca novel ini, sehingga tak terjadi kesalahpahaman ataupun keliruan atas isi dari novel ini. Dan diharapkan para pembaca lebih bijak lagi dalam menyikapi karakteristik setiap tokoh di sepanjang cerita.

Jumlah kata (Last Updated) : 52 rb kata
All Rights Reserved
Sign up to add Pembongkar to your library and receive updates
or
#25filsafat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Merengkuh Liku  cover
Joy Of Life cover
MANDRAGUNA cover
Last Choice : the eternal love [END] cover
Eccedentesiast; Han Jisung cover
Library of Heaven's Path Ch. 1001 - 1200 cover
Takdir Yang Bergeser cover
Suddenly, I Became the Hero's Father cover
Now. Here. Us. | JinJi cover
Pralaya cover

Merengkuh Liku

29 parts Complete

(COMPLETE) "Aya ... gue ... boleh nangis?" "Boleh, Ra. Selalu boleh." Aya beringsut dari tempatnya berdiri, memangkas jarak lebih dekat. "Gue boleh marah?" Aya kembali menangis dan mengangguk. "Boleh, Ra." "Gue boleh lepas topeng gue?" Aya terdiam, tampaknya gadis itu tidak mengerti dengan maksud topeng yang diucapkan Maria. "Gue ... boleh ngeluh?"