Seseorang menabrakku dengan keras sehingga aku pun terjatuh. Semua barang untuk keperluan pentas seni jatuh semua. Seseorang lalu membantuku. Ia adalah orang yang menabrakku. Cukup tampan ternyata. Dengan rambut ikal dan senyum indahnya, ia mengulurkan tangannya kepadaku. Aku menyikapinya dengan dingin. Rasa benci muncul dari diriku karena Ia telah menabrakku. Tetapi disisi lain,aku berharap dapat bertemu dengannya kembali. Kabar tak terduga datang dari guru di kelas seni, Mr.Lyon. Ia ingin meneruskan S2 di Italy dan terpaksa meninggalkan kita semua. Guru baru akan segera datang. Tepat ketika guru itu masuk, aku mematung bagaikan tak bernyawa di kursiku. Ia orang yang sama sesuai ingatanku.