23 Partes Continúa Banyak orang yang berpikir Dipta itu diktaktor, menyebalkan, sok pintar, dan si paling bener aja. Padahal yang Dipta lakukan semuanya untuk Universitas tercintanya yaitu Universitas Sanggabuana. Dipta itu seenaknya, tapi apa yang dilakukan selalu benar, makanya banyak orang yang percaya padanya.
Menjadi seorang Presiden mahasiswa bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang menjadikan lelaki itu kadang overthinking gak jelas. Tapi dia selalu bisa menyelesaikan permasalahannya dengan baik. Banyak orang yang iri sama Dipta, tapi banyak orang yang enggak tahu kalau jadi Dipta itu enggak enak.
"Dip, partai itu ngajak lo perang lagi."
Ya, selain ngurusin masalah internal, Dipta juga harus ngurusin masalah eksternal organisasinya yang menyebalkan. Dipta selalu mencak-mencak tiap kali partai kampus berulah.
"Emang Anjing ya." Katanya.
Satu lagi, hal yang mempengaruhi Dipta adalah Vanya, gadis cantik kepala Departemen Media Kreatif BEM yang selalu bikin dia ketar-ketir. Duh cantik banget deh, gara-gara Vanya, Dipta yang tadinya bodoamatan sama cewek dan cinta-cintaan, Dipta jadi bulol (bucin tolol) tingkat dewa.
"Van, balik bareng gue ya." Kata-kata andalan Dipta setiap rapat selesai.