Morana Castello hanyalah gadis yang baru saja merayakan debutante saat keluarganya dinyatakan bangkrut. Demi bertahan hidup, mereka harus melipir ke desa terpencil bernama Avenell. Mora dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya, melakukan segala cara untuk mengisi perut, termasuk berburu di hutan hingga telapak tangannya dipenuhi luka serta kapalan. Tidak apa, asalkan ayah dan adiknya tidak kelaparan saat tengah malam. Hingga pada suatu malam, Mora melakukan kesalahan besar dengan membunuh seekor burung gagak. Siapa yang menyangka burung gagak bermata merah itu merupakan hewan peliharaan sekaligus mata-mata milik mitos paling legendaris di tanah Elisora? Noir namanya. Orang-orang mengatakan bahwa dia adalah awal dan akhir, eksistensi yang dikutuk untuk melihat segalanya. Ada juga yang mengatakan bahwa Noir menjadikan hati gadis perawan sebagai makan siangnya demi menjaga fisik tetap awet muda. Jadi, menurut Mora, berurusan dengan Noir sama sekali bukan keberuntungan. © porknoodle