(ROMANTIC STORY) || FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ✨
CERITA INI ASLI DARI PEMIKIRAN KU SENDIRI, JIKA ADA KEMIRIPAN MAKA, ITU TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN✨➡📖
𝙈𝙚𝙨𝙠𝙞𝙥𝙪𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣, 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣.
𝐅𝐀𝐔𝐙𝐈 𝐀𝐋-𝐆𝐇𝐀𝐑𝐄𝐓𝐇 yang kerap disebut dengan nama 𝐠𝐮𝐬 𝐚𝐥𝐠𝐡𝐚 oleh ibu ibu pengajian. 𝐆𝐮𝐬 𝐠𝐡𝐚𝐫𝐞𝐭 merupakan nam panggilan untuknya juga yang dari kawan kawan sebayanya,karena laki laki itu selalu saja datang terlambat dan molor orangnya.
namanya seorang gus pasti anak dari seorang kiai terkenal di kota tersebut. 𝐏𝐞𝐬𝐚𝐧𝐭𝐫𝐞𝐧 𝐁𝐢𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 adalah nama pesantren milik kedua orangtua gus fauzi yang kini tempat laki laki itu mengajar.
Ayahnya, telah membebankan suatu hal yang mudah baginya untuk mengajari gadis gadis jalanan yang banyak melakukan maksiat agar berubah jadi lebih baik.
Salah satunya, ada seorang gadis imut dan tomboy, 𝐧𝐚𝐝𝐡𝐢𝐧𝐚𝐲𝐫𝐚 𝐀𝐥𝐰𝐢 gadis yang kerap dipanggil nadhira oleh kawan kawannya. Gadis tomboy nan nakal yang sukanya malak barang orang lain.
Gadis itu pernah memalak buku gus algha yang baru saja beliau beli, pertemuan itulah yang membuat gus algha menganggukkan kepala.
Beliau mengerti siapa yang seharusnya diajar yakni orang yang mempunyai akhlak buruk semacam itu.
Pertemuan pertama, juga pertemuan dua buah insan yang saling mencintai.
Menurut mu, siapakah mereka?
CA: catatan author :)
-ada banyak adegan kasar⛔
-jangan ditiru ⛔
-ada banyak kata yang dianggap kurang mengenakkan⛔
-jangan meniru⛔
-dilarang plagiat⛔
-tinggalka
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan