Dia mengejarnya sejak lama-menghadapi dinginnya tatapan, kata-kata yang tak pernah benar-benar menyambut, dan jarak yang seolah mustahil dijangkau. Namun, dia tak pernah menyerah. Hingga suatu hari, dinding itu runtuh. Dia diterima.
159 hari kebersamaan mereka adalah cerita tentang tawa yang tak terduga, percakapan hingga larut malam, dan kehangatan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Mereka berbagi mimpi, saling mengisi kekosongan, dan menciptakan dunia kecil di antara mereka yang hanya mereka yang mengerti.
Namun, waktu tak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Pada akhirnya, kebersamaan itu menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar cerita.