Behind The Boardroom
  • Reads 652
  • Votes 105
  • Parts 1
  • Reads 652
  • Votes 105
  • Parts 1
Ongoing, First published Jul 03
Mature
(Series #23 Atmadja)
Keluarga Atmadja tidak mungkin melimpahkan semua beban bisnis keluarga di bidang pertambangan hanya kepada Kenneth Malachy Atmadja, satu-satunya cucu laki-laki mereka. 

Berada di jalan buntu, akhirnya mereka memutuskan untuk merekrut pimpinan lain dari luar garis keturunan, yaitu seorang Sergio Yehezkiel yang beruntung mendapatkan perhatian dari Yayasan Mulya. Segalanya berjalan baik-baik saja sampai sang kakek memutuskan untuk memberi kepercayaan lebih pada Sergio yang membuat Sabrina yakin si orang biasa ini tidak pantas mendapatkannya.

Ini adalah kisah Cinderella, namun kali ini ia tidak memakai gaun dan sepatu kaca, melainkan jas serta pantofel.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Behind The Boardroom to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
The Qonsequences cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.