4 Bagian Lengkap Tidak semua luka berasal dari kebencian - beberapa justru tumbuh dari cinta yang tak pernah utuh. Ia tumbuh bersama bayang-bayang seorang ayah yang selalu tampak kuat, tapi terlalu sering tidak ada. Janji yang diucapkan dengan mata penuh harapan seringkali tak pernah ditepati. Ulang tahun yang dilupakan, pertunjukan yang tak ditonton, tangisan yang tidak dipedulikan. Dan meski mulutnya tak pernah mengucap, hatinya diam-diam belajar kecewa.
Namun setiap malam, ia tetap menatap bintang yang dulu ditunjukkan ayahnya. Bintang yang katanya akan selalu menjadi penuntun. Ironisnya, bintang itu masih di sana, bersinar terang, seolah menjadi satu-satunya hal yang tetap setia.
Ia ingin marah, tapi tak bisa. Ia ingin melupakan, tapi kenangan terlalu kuat. Dan dalam diam, ia menyadari... mungkin ayahnya tidak sempurna, tapi ia juga tidak pernah benar-benar berhenti mencintainya.
Ini adalah cerita tentang anak yang belajar memaafkan meski tak semua luka bisa sembuh, dan tentang ayah yang dicintai dalam diam, meski pernah jadi sumber dari segala kecewa.