WARNING!!! Foto cover ambil di pin. Cerita ini hasil dari pemikiran ku sendiri. Kalau ada kesamaan nama tokoh, Cerita, serta judul itu berarti karena murni sebuah ketidaksengajaan. Ada beberapa kalimat dan bahasa kasar di dalam cerita, mungkin ada sedikit adegan kekerasan, baik verbal maupun nonverbal. Jika tetap terus melanjutkan harap bisa mengambil sisi positifnya. Yang jelek di buang, ambil yang baik baik saja. Sebaiknya follow dulu sebelum membaca. . . . "Selama aku bisa melakukannya sendiri aku tak butuh yang namanya laki laki." "Bahkan laki laki itu tak becus menjalani perannya." "Makhluk tak berguna itu tak pantas ada." "Dia bahkan memberi luka tanpa penawar." "Mengenal salah satunya saja termasuk bencana." "Menganggap Makhluk itu adapun rasanya enggan." "Kalau saja bisa, akan gue bunuh semua makluk tak berperasaan itu." "Mari kita bantai habis mereka!" mereka tertawa keras dengan tangan saling merangkul satu sama lain. "DENGAR GIRLS! MEREKA TIDAK BISA MENINDAS JIKA KITA SELALU BERSAMA." "SETUJUUUUUUU." Mereka berteriak keras di tepi tebing terjal, suara teriakan mereka menyatu dengan deru ombak di bawahnya. membagi luka dengan lautan, itulah yang mereka lakukan.