✪Baca dulu ini✪
★follow dulu dong, jadi kalo author up kalian ga ketinggalan
★Jangan plagiat ya
★vote sama komen nya setidaknya kalian ninggalin jejak di cerita ini
★kalo kalian suka ajak temen kalian buat baca juga
★support author juga yaa, soalnya ini karya pertama, happy reading guys
‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵
"maaf ya kita batalin dulu rencana kita buat liburan,tapi kita janji nanti kita liburan ya,"
"iya sayang maafin mama sama papa, kita ngga tau kalau jadwal kita tiba-tiba dirubah dan secara bersamaan,"
"it's okay aku tau kok.. hehe kalo gak jadi juga gapapa, nayla oke kok,"
ini tentang seseorang yang kehilangan jati dirinya, kehilangan identitasnya, bahkan kehilangan peran keluarganya,KELUARGA CEMARA? itu hanya omong kosong belaka,mereka menyayangi putri nya tetapi mereka lebih mencintai pekerjaannya, akankah semuanya bisa berubah?, suatu hari ia bertemu dengan cahaya, yang mengantarkannya kepada jati diri nya, tapi, cahaya itu akan pergi?
"HAHH?! ternyata lo? lo cewe,"
"ishhh.. Iya! iya gue cewe, sorry kalo lo ngerasa dibohongin sama gue,"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sorry aku harus pergi,"
"........"
"jaga diri baik-baik dan.. aku harap kamu bahagia ya.."
'bahagia? Tch...'
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan