Cerita ini mengisahkan tentang Zara Phoenix dan Axel Blade, dua remaja SMA yang hidupnya terjalin melalui sebuah perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka. Zara, seorang gadis cerdas, cantik, namun memiliki sikap yang tegas dan kadang-bar-bar, bertemu dengan Axel, seorang pemuda tampan dengan karisma yang memikat namun memiliki sikap dingin dan misterius, dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kafe kecil di pusat kota.
Awalnya, mereka adalah dua orang asing yang tidak saling mengenal, namun pertemuan itu memicu percikan antara kepribadian yang kuat milik Zara dan ketenangan yang dimiliki Axel. Tak lama setelah pertemuan mereka, mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus tinggal bersama karena perjodohan yang telah direncanakan oleh keluarga mereka sejak lama.
Zara dipindahkan ke sebuah rumah khusus yang disiapkan untuk mereka berdua, di mana mereka mulai belajar untuk hidup bersama meskipun awalnya dipenuhi dengan ketidaknyamanan dan ketegangan. Di sekolah, kehadiran mereka sebagai pasangan yang dijodohkan menjadi sorotan, dengan berbagai perbedaan dan tantangan yang harus mereka hadapi.
Selama perjalanan mereka bersama, Zara dan Axel mengalami pertumbuhan emosional dan personal, menjelajahi dinamika cinta, pertemanan, dan bagaimana mereka berdua menentukan identitas dan nilai-nilai mereka sendiri di tengah tekanan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Cerita ini tidak hanya tentang hubungan romantis mereka yang berkembang, tetapi juga tentang bagaimana mereka belajar menerima satu sama lain, menemukan kesamaan di balik perbedaan mereka, dan akhirnya menemukan arti dari cinta yang sejati.
Dengan latar belakang yang kaya akan konflik emosional, pertumbuhan karakter yang mendalam, dan dilema moral, cerita ini menggali tema tentang identitas, tanggung jawab, dan perjuangan mencari kebebasan dalam menentukan jalan hidup mereka sendiri.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.