[au tiktok version, coming soon]
Saat ujian semester tiba, Anin terpaksa duduk dengan Hanan, cowok yang sering sekali bicara. Awalnya, suasana terasa canggung dan kaku di antara mereka. Anin, yang biasanya duduk dengan sahabatnya, kini harus menyesuaikan diri dengan kehadiran Hanan di sebelahnya. Wali kelas mereka seolah-olah sengaja membuat mereka semakin dekat, terus-menerus menempatkan mereka berdua dalam berbagai kegiatan kelompok dan tugas bersama.
Seiring berjalannya waktu, kecanggungan itu perlahan hilang. Anin mulai menyadari bahwa di balik sikap dingin Hanan, ada seseorang yang hangat dan penuh perhatian. Begitu pula dengan Hanan, yang mulai terbuka dan nyaman dengan kehadiran Anin di sisinya. Obrolan kecil yang awalnya sekadar soal pelajaran berubah menjadi percakapan tentang hal-hal pribadi, kehidupan, dan mimpi mereka.
Tanpa disadari, hubungan mereka semakin dekat, bahkan lebih dari sekadar teman duduk. Candaan teman-teman yang menggoda mereka berdua sebagai pasangan membuat hati Anin berdebar, meski ia selalu menepisnya. Namun, perasaan itu tak bisa dibohongi. Di balik kebersamaan mereka yang semakin sering, ada rasa yang mulai tumbuh-lebih dari sekadar persahabatan.
Apakah hubungan mereka akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih? Atau mereka akan tetap menjadi dua orang yang dipertemukan oleh kebetulan, lalu berpisah setelahnya?
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.