Nadia lupa akan satu hal yang sering membuat manusia lupa. Semua yang kita miliki, apa yang kita beri kepada orang lain selalu memiliki konsekuensi. Perasaan yang secara terbuka Nadia berikan untuk Hesta terus tumbuh tanpa terkendali. Sekedar mencintai Hesta harusnya tidak apa-apa. Nadia tidak meminta laki-laki itu membalas perasaannya, cinta kepadanya atau sedikit saja mempunyai perasaan yang sama. Nadia tidak berharap apa pun. Sampai keyakinan yang Nadia percaya tidak mengubah apa pun justru kini berbalik menjadi bomerang untuk dirinya sendiri.