Konon katanya, ada artefak yang amat kuno berkekuatan supranatural. Jam pasir yang disebut cromer, bekerja menurut fase bulan. Ketika purnama, pengguna cromer bisa berpindah dari satu dimensi ke dimensi yang lain. Seperti time traveller! Dan ketika bulan menyabit, penggunanya bisa mengirimkan pesan lewat mimpi-mimpi.
Destiny tidak tahu-menahu tentang dunia paralel. Tapi, Destiny yang lain mungkin tahu. Oh! Destiny itu aku! Ia suka menulis, terutama kisah-kisah fantasi yang nyata di dalam mimpinya. Destiny ingat pernah ada yang berkata, "otak kita adalah alam semesta!" Meskipun begitu, menurut Destiny, otak manusia tidak bisa menampung seluruh alam semesta. Buktinya, ada rahasia-rahasia yang tidak manusia ketahui meski sudah mencari sampai ke dasarnya. Memangnya, di mana dasarnya? Di mana ujungnya?
Kembali ke awal, Destiny, yang juga bernama Jeon Minji, tidak tahu-menahu tentang jam pasir kuno. Tapi, ia sering bermimpi tentang hal-hal yang tidak pernah ia alami. Mulai dari tenggelam setelah jatuh dari kapal, hingga berbicara tatap muka dengan dirinya sendiri. Minji seperti menjelajahi hidup orang lain.
Aku sedang di rumah sakit.
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah.
Lima tahun kemudian, Wonwoo dikejutkan oleh sebuah foto seseorang dengan tahi lalat yang familiar di mata Wonwoo. Hampir setiap hari dia melihatnya, dengan ukuran yang sama, dengan posisi yang sama, dan warna yang sama.
Dan tahi lalat yang familiar itu adalah milik anaknya.