"Kakak suka lagu tulus ya kak?" tanya seorang perempuan rambut sebahu diikat satu yang sedang duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu di samping seorang lelaki tampan.
Lelaki itu membalas hanya dengan menganggukkan kepalanya tanda ia setuju ucapan gadis disampingnya.
"Aku tulus cinta kakak,kakak tau itu,tapi kenapa kak? Kakak ga pernah liat kearah aku?" Setelah mengatakan itu,perempuan itu menghela nafas panjang lelah,jujur dirinya sangat lelah mencintai lelaki ini tetapi rasanya hatinya menolak untuk berhenti menyukainya meskipun sakit sekali rasanya.
"Naa,aku anggap kamu sebagai adek aku,umur kita juga jauh,umur kita beda 5 tahun na." lelaki itu menatap frustasi perempuan yang disayanginya yang sudah dianggapnya sebagai saudara,lelaki itu sudah cukup lelah mendengarkan ungkapan cinta perempuan ini,kalau ia hitung-hitung sudah ada 3000 lebih ungkapan cinta yang keluar dari mulut perempuan itu.
"Kakk,aku gamau dan gasuka di anggap saudara sama kakak,diluaran sana bahkan banyak mereka - mereka yang memiliki hubungan meskipun umur mereka terpaut jauh kak.Bahkan ada yang beda sepuluh tahun,tapi mereka bisa bersama."puas sudah perempuan itu mengungkapkan kekesalannya kepada lelaki itu,apa katanya tadi?karna umur??? Ck alasan yang membosankan.
"Aku tidak menyukaimu,Fana Nalana."
jawaban lelaki itu betul-betul seperti jarum menusuk hati. Apa katanya tidak menyukai? Lalu apa perhatiannya selama ini kepadaku? seakan-akan dia sangat mencintaiku.
"Kenapa kak?" pertanyaan itu sulit sekali keluar dari tenggorokanku,seakan ada yang mencekat di dalam sana.
"Kamu bukan tipeku."
Hah? Ada alasan lagi? Apakah aku harus menjadi tipenya? Apakah aku harus merubah diriku sedemikian rupa agar dia melihatku? Aku benci seperti ini,aku benci mengejar cinta dan mengemis seperti ini. Ah sialan, cinta memang bodoh.
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.