Di dunia yang sudah tidak muda lagi dan penuh fatamorgana ini, terkadang membuat kita berpikir hidup hanyalah untuk kesenangan diri. Kita egois pada diri kita sendiri tanpa disadari, memaksakan diri kesana-kemari mencari kesenangan tidak perduli dengan badai di depannya. Hidup bukan lagi berjalan tetapi berlari, merangkak, bahkan mengesot sekalipun. Dunia semakin tua semakin jahat hanya diri kita sendiri yang mampu menyelamatkan diri sendiri. Rintihan, tangisan, jeritan, bahkan kesakitan dipaksa tertutup agar tidak ada yang tahu bagaimana kita merasakan itu semua. Menyalahkan Tuhan? Tentu tidak. Ini tentang keadaan, keadaan yang kita buat dan ciptakan sendiri. Apa yang kamu lakukan saat ini itulah keadaannya. Kita mencari kesenangan diri sendiri atau berusaha bertahan demi orang terkasih? Ini hanya kisah seorang gadis bernama Aleya alias Mera yang mencoba mencerna akan dunianya saat ini. Entahlah, ia terlalu senang atau hanya berusaha bertahan. ×-------------× Cerita ini sedikitnya adalah kisah nyata dari sahabat author, ditambah pemikiran author utk menambah kesan dramatis penulisan. Ada banyak bacaan yang mengandung seksual dan bahasa kasar, utk pembaca dimohon dapat memilih bacaan dengan bijak. 🤗 Semua nama tokoh adalah samaran atau palsu. Terimakasih, selamat membaca.