Mata tajam itu terus menatapnya dengan penuh pembunuhan, seolah siap untuk menerkam habis mangsanya. Dari balik masker yang menutupi setengah wajahnya, pria itu mengeraskan rahangnya hingga urat-urat lehernya terlihat.
Jika saja wajah itu tidak tertutup, mungkin mereka yang melihatnya akan langsung mati kutu, betapa menyeramkannya pria itu.
Sedangkan gadis mungil, yang berada dalam rengkuhannya mengerjap-ngerjapkan kedua bola matanya menatap mata tajam itu.
Tidak ada sedikitpun rasa takut pada gadis itu. Malah, gadis itu terlihat sedang memikirkan sesuatu sambil terus menatap mata tajam bak Elang yang biasanya berhasil membuat orang-orang takut. Tapi sepertinya, tatapan itu, tidak berhasil membuat gadis dalam rengkuhannya ketakutan.
"Kamu, anjing serigala yang bau mulut itu yah" celetukan polos itu terucap begitu saja dengan polosnya dari bibir mungil gadis itu. Dengan wajah tanpa dosanya, gadis itu berhasil membuat pria bermasker semakin menajamkan matanya.
Hey, apa yang gadis ini katakan tadi? Anjing serigala yang bau mulut? berani sekali gadis ini mengatainya.
Elios Lison
Adalah seorang pria buruk rupa yang jauh dari kata sempurna. Hari hari yang ia lalui selalu bertemankan penderitaan dan kesepian. Ada saja cemohan dan cibiran datang setiap satu langkah kaki ia berjalan. Hingga ia memutuskan untuk menutup mata dan telinga lalu bersembunyi disudut ruangan yang hanya ditemani setitik cahaya rembulan.
Namun satu ketika, datang seorang gadis cantik jelita mengulurkan tangan mengajaknya keluar dari jurang kekosongan. Dan berakhir dengan ia yang mencintai si cantik hingga cintanya jatuh terlalu dalam dan berlanjut pada tahap yang lebih gila dari obsesi.
Selalu melakukan dan menghalalkan segala cara, agar si cantik tetap berada dalam dekapannya dan hanya menatap kearahnya saja.
"Hiks hiks kak El, ikan Evelyn mati lagi." tangis si cantik.
Tak ada jawaban.
"Kak?"
El tersenyum lembut menatap Evelyn "Mungkin ikannya tak suka dengan Evelyn."
***