"Ayo pacaran, Kei," ajakan tak terduga itu meluncur dari mulut Heksa, membuat Keisya yang awalnya asyik bermain handphone mendongak, antara kaget dan bingung.
Keisya yakin tidak salah dengar ketika melihat raut wajah Heksa yang begitu serius menatapnya. Pandangan mereka bertemu, menciptakan ketegangan yang tak terucap.
Keisya memalingkan wajah, mencoba menyelamatkan jantungnya yang berdebar kencang. Ada senyum tipis yang nyaris muncul, tapi Keisya menahannya. Dia harus tetap tenang dan tidak menunjukkan perasaan senangnya terlalu jelas.
Belum memberikan jawaban, Keisya menghela nafas pelan. Dia memasukkan handphone ke dalam saku, lalu berdiri dan dengan langkah berani mendekati Heksa.
Degup jantungnya tidak bisa dibohongi, namun dia melangkah maju dengan keyakinan. Saat sudah sangat dekat, Keisya mengangkat tangan kanannya, menyentuh lembut pipi Heksa, jemarinya mengusap garis rahang pria itu yang tegas. Dan usapannya itu, berhasil membuat Heksa memejamkan mata.
Keisya menunduk, mendekatkan wajahnya hingga nafas mereka hampir bersatu. "Do it properly," bisiknya penuh tantangan, sebelum berbalik meninggalkan Heksa yang terdiam di ruang tengah vila tempat mereka bermalam.
...
[ON-GOING]
Warning ⚠️ 21+ Explicits Contents!
a young adult story by borderdayonee
Arcas si drummer band terkenal di SMA nya berniat balas dendam kematian ibunya. Ia mengajak pacaran Diana, siswi yang tidak pernah absen sama sekali jika menyangkut olimpiade sekolah.
Mereka berdua akhirnya berpacaran tanpa tau niatan Arcas untuk menghancurkan keluarga Adhitama lewat hubungan mereka. Masa bodoh dengan kenyataan jika perempuan itu memiliki ikatan saudara dengannya.
"Malem ini nginep di tempat gue?"
Bersama Diana membuat Arcas merasakan kenikmatan dunia yang sebenarnya. Perempuan itu sangat memuaskan di ranjang. Bagaimana ini huh? Seperti nya Arcas akan menyeret Diana ke neraka bersama kelak.
***
"Gimana bisa kamu lakuin ini ke aku?"
Bisa-bisa nya mereka menjalin hubungan mengerikan seperti ini.
Tidak satu dua kali Arcas dan Diana tidur bersama. Fakta itu membuat Diana ingin muntah saking jijik rasanya. Ia melakukan itu bersama kakak nya?
"Karena gue benci sama Lo." Sorotan mata dingin mata Arcas.
Air mata Diana menetes perlahan, "Arcasie Mahadewa, ak-aku adik kamu. Gimana bisa kamu lakuin ini ke aku?"
Arcas tertawa bak orang gila. Apa ini? Konyol sekali reaksi kekasihnya ini saat tau identitasnya sendiri.
Ini adalah moment balas dendam sesungguh nya. Pengakuan jika ia adalah kakak nya dan mereka berbagi darah ayah yang sama. Jemari Arcas mengusap air mata yang mengalir di pipi kekasih nya itu. Kasihan sekali, dasar adik bodoh.
"Jangan bilang habis ini Lo bakal panggil gue kakak hm? Yakin sayang?" Tantang Arcas tersenyum lebar.
Ucapan Arcas sukses membungkam Diana. Perempuan itu seakan tidak bisa bicara seketika.
"Ahh.. satu hal lagi sekedar informasi, rasa badan Lo nggak jauh beda sama jal*ng lainnya. Gimana kalo Lo cobak jadi pelac*r?" Sudut bibir Arcas tertarik ke atas.
---
'As people say, the difference between love and hate is not much different'
A story about Arcasie & Ardiana