"Ayo pacaran, Kei," ajakan tak terduga itu meluncur dari mulut Heksa, membuat Keisya yang awalnya asyik bermain handphone mendongak, antara kaget dan bingung.
Keisya yakin tidak salah dengar ketika melihat raut wajah Heksa yang begitu serius menatapnya. Pandangan mereka bertemu, menciptakan ketegangan yang tak terucap.
Keisya memalingkan wajah, mencoba menyelamatkan jantungnya yang berdebar kencang. Ada senyum tipis yang nyaris muncul, tapi Keisya menahannya. Dia harus tetap tenang dan tidak menunjukkan perasaan senangnya terlalu jelas.
Belum memberikan jawaban, Keisya menghela nafas pelan. Dia memasukkan handphone ke dalam saku, lalu berdiri dan dengan langkah berani mendekati Heksa.
Degup jantungnya tidak bisa dibohongi, namun dia melangkah maju dengan keyakinan. Saat sudah sangat dekat, Keisya mengangkat tangan kanannya, menyentuh lembut pipi Heksa, jemarinya mengusap garis rahang pria itu yang tegas. Dan usapannya itu, berhasil membuat Heksa memejamkan mata.
Keisya menunduk, mendekatkan wajahnya hingga nafas mereka hampir bersatu. "Do it properly," bisiknya penuh tantangan, sebelum berbalik meninggalkan Heksa yang terdiam di ruang tengah vila tempat mereka bermalam.
...
[ON-GOING]
Warning ⚠️ 21+ Explicits Contents
a young adult story by borderdayonee
[cheating !!!! 18+]
Kepindahan Vannya ke ibukota mengantarkannya bertemu dengan pria sempurna, seperti Elgio Gevano Harison yang merupakan kekasih tetangga apartemennya.
Awalnya Vannya mengartikan perasaannya kepada Gio, sebagai rasa kagum semata. Tetapi pria itu seakan mencari celah untuk membuat Vannya mengakui perasaannya.
Vannya sendiri berusaha keras untuk mengabaikan Gio demi menjaga perasaan Tama, kekasihnya. Lagipula Vannya dan Gio merupakan dua orang yang sama sama memiliki kekasih.
Dengan satu malam, Gio berhasil memporak porandakan kehidupan Vannya. Menjadikan semuanya tak lagi sama seperti sebelumnya.
Tetapi saat keduanya sudah terlanjur masuk dalam lubang penuh dosa, Vannya dihadapkan dengan kenyataan sulit. Gio memiliki masa lalu dengan lubang dosa yang jauh lebih besar. Akankah Vannya bertahan?
"Mas Gio jangan gini, aku punya pacar dan aku sayang sama pacarku" -Vannya
"Gue gak peduli, lo itu punya gue Vannya" -Gio