Batas-Batas Eksistensialisme
  • Reads 336
  • Votes 4
  • Parts 6
  • Reads 336
  • Votes 4
  • Parts 6
Ongoing, First published Jul 18, 2024
Zona tak terbatas seolah memberi ruang untuk kebebasan mengkritisi segala hal, namun sebagian besar dari pikiran itu tidak layak berkeliaran di kepala. Dalam esai ini, saya menghadirkan potret kehidupan di sebuah kota industri yang terpukul hebat oleh pandemi. Mulai mengalir sejak pertengahan tahun 2020, setiap sudut kota tidak lagi sama, terkekang oleh kebijakan pembatasan yang menjadikan kita asing satu sama lain, kehilangan arah, dan beradaptasi dengan rutinitas yang semakin menyesakkan.

Melalui perspektif pribadi, saya mengeksplorasi eksistensi kehidupan yang diwarnai oleh pertemuan singkat dengan orang-orang baru, dialog spontan yang memecah keheningan hiruk pikuk kota, serta momen-momen yang mengungkapkan keunikan setiap individu di antara deru aktivitas tak pernah terduga. Saya menggambarkan suasana kota yang memancarkan kehidupan, menceritakan keberagaman emosi, keinginan, dan impian yang mengalir di tengah kebosanan yang tak kunjung usai.

Alam selalu punya cara untuk menghapus seluruh keluh kesah. Pantai-pantai dan tempat indah lainnya biasanya bersembunyi di sudut-sudut paling tepi dari kota, atau kadang-kadang mereka hadir di tengah hiruk-pikuk kota yang tidak pernah tidur. Kita hanya perlu kedamaian untuk meredam kebencian yang ada dalam diri. Makna yang mungkin sudah lama terkubur dalam nurani, namun tertutup oleh kekecewaan dan kesedihan yang tak kunjung usai.
All Rights Reserved
Sign up to add Batas-Batas Eksistensialisme to your library and receive updates
or
#875quotes
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Adiksi  cover
TOO MUCH cover
Filosofi Semesta (COMPLETE) cover
Para Sepupuku Menyukaiku? cover
Quotes of Garis Waktu cover
Tentang Kamu cover
"Sa-yo-na-ra" cover
Nalar Gaduh ✓ cover
ondah (pinus family) cover
LIFE AFTER BREAKUP cover

Adiksi

49 parts Complete

[Lengkap] Entah sampai kapan kamu akan menjadi sebuah adiksi paling menyakitkan untukku. Written by Asharumi. Start: 08 November 2018 End: 25 Desember 2018