TOO MUCH (Tamat)
  • Membaca 48,306
  • Suara 7,978
  • Bagian 26
  • Membaca 48,306
  • Suara 7,978
  • Bagian 26
Lengkap, Awal publikasi Jul 18, 2024
1 bab baru
Why aku harus menjalani rentetan kesialan? 

Tidak bisakah aku sekadar bernapas tanpa perlu mencemaskan apa pun? 

Mengapa aku harus melanjutkan hidup sebagai karakter bodoh yang faaaaake banget, sih? 

Orang lain pasti mampu mengambil alih jalan cerita dan mencampai puncak kesuksesan. Namun, aku tidak begitu. Jangankan merancang rencana memperbaiki ekonomi, sekadar berusaha leher tidak kena tebas tokoh penting pun sulit! 

Aku bermaksud memperbaiki hubungan dengan tokoh penting. Barangkali semua masih bisa kuperbaiki sekalipun mustahil. Namun, lupakan saja! Bukannya penerimaan baik yang kuterima, justru ancaman mati konyol terpampang jelas di hadapanku. 

Oke, baiklah~ Aku menyerah! Selamat tinggal! Kalian, tokoh penting, ingin membenciku? Silakan saja. Bencilah diriku sepuas hati. Semua tokoh di sini sinting! 

Bila hidup memberiku lemon, cukup lempar lemonnya ke musuh. 

Beres!
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan TOO MUCH (Tamat) ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
#826drama
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
BUKAN BEGINI (Tamat) oleh GaluhCahya8
25 Bagian Lengkap
Aku telah melakukan banyak perjalanan dari satu cerita ke cerita lainnya sebagai antagonis. Misiku hanya satu, memastikan tokoh utama perempuan menderita sesuai dengan naskah asli. Satu, kucing putih yang bisa bicara sekaligus penanggung jawab isekai milikku, memberiku banyak bantuan. Mulai dari dunia vampir, petarung sinting, sampai novel picisan. Segalanya kuselesaikan dengan tuntas, sesuai perjanjian dengan Satu. Seharusnya bila tugas terakhirku, misi nomor seratus, selesai maka aku akan dijanjikan boleh hidup sebagai orang berkecukupan, superberuntung, dan jauh dari kesialan apa pun. Seharusnya! SEHARUSNYA! "Mohon maaf, kuota bagi penerima paket untung sudah habis," Satu menginformasikan. Tentu saja aku marah. Rasanya seperti kena scam mentah-mentah. Seratus misi. Bermacam kegiatan sinting. Dedikasi yang tidak terbayarkan. Aku menuntut ganti rugi, tapi Satu berkata bahwa kepala isekai tidak menerima keluhan. "Ya sudah, hidup di sini saja." Gampang sekali Satu bicara. Hidup di sini. Di cerita keseratus. Di sebuah novel picisan CEO sinting. Aku bahkan berani taruhan bahwa penulis tidak melakukan riset sama sekali. Oh itu belum termasuk fakta bahwa aku, si pelaku kejahatan dalam cerita, akan mati di tangan tokoh utama pria karena telah merugikan kekasih impiannya. Aku, bukan orang lain. Bukan Satu si kucing gembul biang kerok. Aku! "Buhuuuu apa kamu nggak bisa mempertimbangkan diriku sebagai asisten rumah tangga?" Apa yang bisa kulakukan? Iya, tepat sekali. Hadapi racun dengan racun. Alias, kubuang harga diri dan lari mencari belas kasih dari Bos Antagonis, Mr. Villain, Big Boss. Inilah yang terbaik, 'kan? Benar, 'kan?
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
(NOT) REVENGE  (Tamat) cover
BUKAN BEGINI (Tamat) cover
I Become Empress (END) REVISI cover
Curse and Pain cover
The Choice cover
[2] Guinevere : "Perjalanan Waktu"✔ cover
INCANTO (Tamat) cover
I'm Not A Villainess (End) cover
ALL OF THEM WANT TO KILL HER (Tamat) cover
SHE'S A HE cover

(NOT) REVENGE (Tamat)

35 Bagian Lengkap

Aku telah mengalami sakitnya pengkhianatan. Orang yang kupercaya sebagai sahabat justru menusukku dari belakang, menghancurkan kepercayaanku, serta membuatku sadar bahwa betapa naif dan dungu pemahamanku perihal manusia. Sekalipun ingin balas dendam, api kehidupan milikku telah berakhir-padam. Hanya penyesalan yang ada sampai ujung hayat. Ketika bersiap menghadapi penghakiman atas semua kesalahanku semasa hidup, justru aku kembali ke masa lalu ... tepat sebelum tragedi terburuk jatuh ke pangkuanku. Aku tidak mungkin menyiakan kesempatan kedua. Akan kubalas semua kejahatan yang ditimpakan kepadaku. Semua. Semua kepedihan, rasa sakit, dan keputusasaan dalam diriku. Akan tetapi, sekadar memikirkan balas dendam tidaklah mudah. Ada banyak hal yang luput dari pengamatanku. Orangtua, keluarga, dan sosok yang selama ini kupikir tidak menginginkanku ternyata tidak seperti pemahamanku yang dangkal. "Kamu masih ingin balas dendam?" "..." Hingga pria yang seharusnya kujauhi menampakkan diri sebagai serigala berbulu domba. Dia tidak bisa dipercaya. Sama sekali! *** * Bukan novel angst. * Jangan terlalu berharap novel angst karena penulisnya bukan profesional dan tidak berbakat dalam menyakiti karakter secara ekstrem. * Ditulis oleh seorang amatir kelas kakap. Sangat remeh. Anggap saja picisan, remahan rempeyek, dan cukup dibaca sebagai selingan hiburan belaka.