Almeera harus berusaha keras untuk bisa terus belajar di tengah keterbatasannya sebagai penyandang disleksia. Berkat bantuan ibu dari sahabatnya, Kalandra, dia mampu menempuh pendidikan di sekolah umum dan berprestasi di bidang melukis meskipun ayahnya selalu mengunggulkan Anindya, sang adik yang selalu menjadi juara olimpiade matematika. Pikiran ayahnya, kecerdasan diukur dari prestasi akademik, bukan kejuaraan melukis. Akankah Almeera mampu menghadapi keterbatasannya dan menelan kepiluan karena diabaikan sang ayah? Bisakah dia membuktikan jika dari kegemarannya melukis pun akan membuat ayahnya mengakui dan bangga akan keberadaannya?All Rights Reserved