Lintas Keyakinan Dan Benua

Di tengah kesibukan hidup sekolah mereka masing-masing, seorang gadis Muslim Indonesia, laila, yang berusia 16 tahun dan duduk di kelas 11 SMA, dan seorang pemuda ateis asal China, Zhang, yang berusia 17 tahun dan duduk di kelas 12 SMA, secara tak terduga bertemu melalui aplikasi Yeetalk. Laila, dengan kepribadiannya yang hangat dan keingintahuannya yang besar terhadap dunia, mengunduh aplikasi itu atas dorongan teman-temannya yang ingin memperluas jaringan sosialnya. Di sisi lain, Zhang, seorang pelajar yang tinggal di Shanghai, menemukan Yeetalk sebagai cara untuk mengeksplorasi ide-ide baru di luar dunia yang terbatas yang dilihatnya di sekolah dan di kota besar itu.

Awalnya, mereka saling tertarik dengan kepribadian dan pandangan hidup yang berbeda. Laila, dengan keyakinannya yang kuat terhadap agama Islam, merasa tertantang untuk memahami perspektif ateis Zhang yang sepenuhnya berbeda. Di sisi lain, Zhang, yang awalnya skeptis terhadap agama dan memiliki pandangan sekuler yang tegas, menemukan ketertarikan dalam mendengar pendapat laila tentang spiritualitas dan nilai-nilai kehidupan yang diwarisi dari kebudayaan Islam.

Perjalanan mereka tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai perbedaan budaya, bahasa, dan pemahaman tentang agama dan kehidupan. Di tengah-tengah tugas-tugas sekolah, ujian-ujian yang menuntut, dan tantangan-tantangan pribadi, laila dan Zhang terus membangun hubungan mereka melalui percakapan yang dalam dan berbagi pengalaman hidup mereka masing-masing.