Kehidupan Aurel dan Naufal, ayah Aurel selalu harmonis. Cinta pertama anak perempuan ialah ayah sendiri. Gadis itu sangat menyayangi ayahnya, sebab Aurel hanya hidup berdua dengan sang ayah setelah orang tuanya bercerai. Terkadang Aurel menjadi bahan bullyan teman-teman karena tidak memiliki ibu. Setiap kali di bully, gadis itu selalu berusaha melawan mereka. Menangis? Tidak, karena Aurel tahu jika menangis akan membuat mereka lebih senang membully dirinya. Suatu ketika saat Aurel masih duduk di bangku kelas VIII SMP, Naufal-ayah Aurel- meninggal dunia, meninggalkan Aurel seorang diri. Tanpa ada saudara ataupun teman yang menemani, gadis itu berjuang untuk menafkahi dirinya sendiri dengan bekerja setiap pulang sekolah. Ketika Aurel sudah memasuki bangku SMA, sosok ibu yang selalu dinanti datang kembali. Ayunda, ibu Aurel memintanya untuk tinggal bersama keluarga barunya. Dengan senang hati Aurel menerima ajakan Ayunda karena hanya tinggal dengan ibunya lah dirinya bisa bersama-sama lagi. Saat Ayunda mengenalkan gadis itu ke keluarga barunya, Aurel tidak berhenti menatap ke arah laki-laki yang merupakan anak tiri Ayunda, menatapnya penuh cinta walaupun baru pertama kali bertemu. Laki-laki yang merupakan kakak angkat itu sangat tampan, seperti ayah tirinya. Pantas saja sang ibu lebih memilih ayah tirinya di banding Naufal, ayah kandung Aurel, sebab ayah tirinya lebih kaya dan tampan.All Rights Reserved
1 part