Erin, seorang gadis yang terkenal dengan sikap jutek dan acuh tak acuh, mengalami musibah tragis saat perjalanan pulang. Di tengah malam yang sunyi, ia tergeletak tak sadarkan diri di jalan, menjadi tontonan publik yang enggan menolong. Kecelakaan parah menimpa Erin. Meski tidak ada darah yang keluar, luka dalam yang dideritanya begitu serius. Motornya didorong keras oleh seorang penabrak yang ugal-ugalan dan ceroboh, menyebabkan Erin kehilangan kesadaran. Dalam kondisi tragis itu, Erin tidak bisa melihat, mendengar, atau berteriak meminta tolong. Takdir membawa Erin ke peristirahatan terakhirnya dengan cara yang tidak wajar. Sementara itu, penabrak yang hanya mengalami luka ringan, tetap hidup tanpa rasa bersalah telah merenggut nyawa seorang gadis muda. ❝Biarkan karma yang berjalan, semoga perjalananmu dilancarkan,❞ adalah harapan terakhir bagi Erin, bahwa keadilan akan tiba pada waktunya. Novel ini menyajikan kisah pilu tentang ketidakadilan, empati yang hilang, dan harapan akan datangnya keadilan. Dengan narasi yang menggugah emosi, pembaca akan diajak menyelami kehidupan Erin yang penuh tantangan, hingga akhirnya menyadari betapa berharganya setiap momen dan tindakan yang kita lakukan.