Kehidupan formula 1 modern berlatar belakang tahun 2xxx tidak membatasi siapapun untuk bertanding di sirkuit. Alpha, Beta dan Omega apalah itu selama mereka menyetir dengan kedua tangan dan memiliki kualifikasi yang baik tentu saja FIA akan mengizinkan mereka mengambil bagian. Namun tentunya pemikiran kuno 'Alpha lebih baik dari Omega' tidak mungkin hilang sepenuhnya. Harga diri serta gengsivisitas adalah nomor satu sehingga tentunya memacu adrenalin untuk terus menjadi yang terdepan. Begitu juga bagi omega yang merasa tertantang untuk memenangkan kejuaraan dunia tersebut. Siapakah yang akan berlutut terlebih dahulu? Merangkak dan mencium kaki si pemenang? Sang Alpha atau Omega? Telusuri cerita ini lebih dalam, kamu akan terbuai oleh rayuan dari bisikan halusnya. Tertipu oleh tipudaya licik dan senyum palsunya. Menangis oleh pengkhianatan yang tidak pernah direncanakan. Serta jatuh cinta kembali bahkan hampir terangsang setiap waktu. Ps : Nama dan lokasi yang terdapat di cerita merupakan settingan dan tidak ada hubungannya dengan atlet asli. Cerita murni karangan dari author yang merupakan penggemar berat dari hubungan platonik Lestappen Formula 1. Cerita Boys love jadi bagi pembaca yang tidak suka dengan cerita tersebut diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Bagi pembaca non penggemar Formula 1 tetap dapat menikmati cerita, dan diharapkan setelah membaca cerita ini dapat membuat kecanduan dan menjadi bagian dari keluarga besar tifosi. Peace by me and happy reading guyss!!!
21 parts