"maksud lo.? gue harus lunasin semua utang yang bahkan gue gak tau dari mana semua itu berasal." sarkas Neta dengan nafas naik turun. Pusat pandangan nya masih fokus menatap pria paruh baya, yang terlihat Menundukkan kepalanya ke lantai. Neta sekuat tenaga menahan air matanya ketika kedua mata mereka bertemu beberapa detik. "orang tua lo punya utang. dan utang itu memiliki jaminan atas nama Lo, mau gak mau Lo harus lunasin." dareen memandang angkuh kearah Neta dengan senyum jahatnya. "Jika tidak!. Orang ini bakal gue bunuh sekarang."