Story cover for BERPAMIT by Narasisunyi_
BERPAMIT
  • WpView
    Reads 562
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 562
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Jul 25, 2024
katakan pada malam 
   yang rupanya mengkhianati...bulan pada      guitanya kemanakah gerangan? lantaran     menjanjikan kemarakan cahayani

               
berkali-kali...dan berkali-kali....bajingan-bajingan sunyi singgah kerap geram dengan aku yang mengais rindu diantara amatir ironi

dan aku...harus menganggap ayah selayaknya ilusi? bukan benci...kecewa lantaran aku di kunci oleh tirani jagatmu yang pelik ini

itu tentara memandangku agaknya dengan segudang sendu, aku kerap di rajam waktu, dan bukanya aku benalu? lantaran mengapa ia  termangu dan..."jangan mati Pandu, bukan ini yang Ayah mau...Ayah minta maaf"
All Rights Reserved
Sign up to add BERPAMIT to your library and receive updates
or
#753berubah
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Juan [REVISI] cover
SMP (sudah Mencintai Pergi) cover
Pelangi Setelah Hujan ✖ IDR cover
Dia Abangku! cover
Sayap-sayap kertas (REVISI) cover
My Love Pak Doreng cover
About kevin (End)✅ cover
Are We Brother's ? - [boynextdoor] cover
Hyacinth cover
Become Baby Boy✓ cover

Juan [REVISI]

1 part Complete

Ini bukan kisah romansa dimana si pangeran sekolah jatuh cinta dengan primadona sekolah, bukan pula kisah si badboy yang jatuh cinta dengan seorang gadis polos, apalagi kisah si tukang bully yang jatuh cinta dengan korbannya. Sekali lagi ku ingatkan, ini bukanlah kisah romansa remaja masa kini. Kisah ini hanyalah perjalanan hidup seorang remaja dalam menjalani hidupnya. Ini kisah seorang remaja yang mencoba bertahan di tengah kerasnya dunia, dimana ketidakadilan benar-benar nyata. Cerita ini penuh dengan diskriminasi terhadap ia yang tidak 'sempurna'. Tentang mereka yang terjebak dalam nerakanya dunia. Tentang segala luka dan tangisan yang teredam. Tentang ketidakadilan yang ia rasa, sebab keadilan hanya milik mereka yang 'berpunya'. Kisahnya tidak berhenti di sana, sebab masih banyak luka yang akan ia rasa. Mereka yang ia harapkan dapat menyembuhkan luka, nyatanya hanyalah pemberi luka paling banyak. Ia hanya berharap hadirnya dapat diberi kasih, tapi bagaimana bisa jika hadirnya saja tak pernah diharapkan. Karena ia adalah hadir yang membawa luka. Jangan pikir bahwa ia tak pernah melawan, karena nyatanya, ia akan selalu melawan meski perlawanannya tak pernah membuahkan hasil. Sebab keadilan bukanlah miliknya. Memangnya apa yang bisa diharapkan di dunia ini? Jika memang masih ingin bertahan, maka jangan terlalu berharap kepada seseorang.