❗WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!❗
Azelyn zooyna Marvella , pemilik tatapan teduh yang menenangkan dengan senyuman manis yang selalu merekah di wajahnya.
Di tengah gemerlap kegelapan dan keramaian sosial, Azelyn, seorang gadis yang ceria dan selalu tersenyum di hadapan orang lain, menyembunyikan beban besar di dalam hatinya. Setiap hari, dia berjuang membawa senyum palsu yang menutupi rasa hampa dan keperihatiannya yang dalam. Kegelisahan yang tak terucapkan, rasa takut dan kesepian, semuanya tertutupi oleh senyumnya yang terus menerus.
Namun, ketika Azelyn bertemu dengan Varka, seorang cowok tuna netra dengan luka masa lalu yang sama-sama kelam, dia mulai mempertanyakan arti dari senyum palsunya.
Dalam perjalanan bersama ini, Azelyn dan Varka harus menghadapi tantangan emosional yang menguji kewarasan mereka. Di antara senyuman yang hampa dan depresi yang tersembunyi, mereka berdua mencari jalan keluar dan cahaya yang mampu menyinari kegelapan hati mereka. Akankah senyum mereka kembali berseri dengan makna yang lebih dalam, atau akan tertutup oleh bayang-bayang depresi yang tak kunjung mereda?
****
"Gue selalu berama lu Zel, jangan pernah merasa sendiri" ~meteor vaga orion
"Aku yang akan menumpu rapuh mu, meski pun aku tidak sempurna." ~Samudra varka galaksa
****
⚠️typo bertebaran⚠️
⚠️jika ada kesamaan tokoh, tempat, dan lain-lain, itu merupakan kesalahan yang tidak di sengaja⚠️
⚠️cerita ini untuk di baca, bukan untuk di plagiat⚠️
❗❗PLAGIAT MENJAUH❗❗
start: 26-07-24
end: -
"Tolong ceritakan padaku, bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang utuh? Tolong jelaskan padaku, bagaimana rasanya hidup tanpa setitik luka yang menerpa! Aku ingin bahagia seperti mereka! Walau hanya satu kali saja!"
Cinta dan Luka sama-sama Zeline rasakan, tetapi luka itu hadir lebih unggul daripada rasa cinta yang nyata, bukan hanya omong kosong tidak berguna saja. Ruang Zeline sepi, ruang Zeline kelam, bantu Zeline keluar dari ruang depresi.
Zeline tidak pernah merasakan, bagaimana rasanya disayang, dimanja, dan diperhatikan. Hari demi hari, detik demi detik, yang Zeline nanti yaitu perdamaian kedua orang tuanya.
Zeline merasa banyak kurangnya, Zeline menginginkan ketulusan yang sebenarnya, bukan hanya kata permainan perasaan saja.
Sejak kecil, beranjak remaja Zeline menyaksikan perseteruan itu masih saja terasa. Rasa sesak terasa di dalam dada, seketika atmanya mulai merasa bahwa diri ini tidak ada apa-apanya. Bahkan sampai nafas berakhir sekalipun, Zeline akan terus berusaha untuk menerimanya, sampai Sang Maha Kuasa berkata. "Waktunya beristirahat dengan tenang."
Ditulis oleh: CALGHIFARI
Start: 25 November
Finish: (?)