Spin-off Menikah di usia yang sangat muda bukanlah hal yang mudah bagi Jingga dan juga Thira, apalagi mereka tidak saling mencintai. Rasa cinta yang dimiliki oleh Jingga masih ada hanya untuk Herlin-sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, mereka beranjak dewasa dan mulai berusaha menerima kenyataan bahwa mereka adalah sepasang suami-istri. Jingga dan Thira mampu mempertahankan pernikahan mereka walaupun belum pernah menyatakan perasaan mereka yang sebenernya. Sikap Jingga kepada Thira masih sama seperti dulu, dingin, ketus, dan sedikit pemaksa. Laki-laki itu akan lembut pada Thira dihadapan putri kecilnya saja, ia tidak ingin putrinya merasa sedih jika melihat orang tua mereka tidak akur. Ayahnya yang mengetahui hal itu tidak tinggal diam, ia kasihan pada Thira dan juga cucunya. Maka dari itu Dikta memutuskan untuk mencarikan seorang laki-laki untuk Herlin yang sudah ia angkat menjadi putrinya. Namun ternyata keputusannya tidak di terima oleh Jingga, Jingga tidak setuju jika ia ingin menjodohkan Herlin karena ia ingin melihat Herlin menikah dengan laki-laki yang gadis itu cintai 'katanya.' Padahal aslinya ia tidak rela sama sekali Herlin dimiliki oleh laki-laki lain. "Jingga, kembali ke Indonesia. Perushaan sedang tidak baik-baik saja jika kamu berhasil memperbaiki kekacauan di perusahaan, papa berjanji akan membatalkan rencana perjodohan Herlin." "Kamu bisa atur sesukamu." "Siap pa, mana mungkin Jingga menyia-nyiakan kesempatan." "Jangan gila, kamu sudah punya anak dan istri. Tepati omongan kamu, Herlin akan menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Persis seperti apa yang kamu katakan." Entah apa yang akan dilakukan oleh Jingga, dan Thira hanya bisa pasrah dengan hal itu. Namun ada satu hal yang paling ditakuti oleh Thira, ia takut Jingga akan menikah dengan Herlin. Bagaimana jika Jingga berencana ingin menikahi Herlin dan kali ini berhasil? Apakah mimpi buruk itu akan terjadi? atau malah sebaliknya?
9 parts