Mas Jaemin | New
  • Reads 14
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 14
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Jul 28
Jaemin pulang saat dapat kabar istrinya meninggal. Eisel akan hidup bersamanya, meski Jaemin tidak pernah bisa dan siap menjadi Single Parent.
Ditengah kesedihannya, anaknya katanya meminta Bunda baru pada Ibu Peri. Jaemin mana mungkin percaya adanya Ibu Peri, tapi kedatangan Auris di hidupnya membuatnya mulai sedikit percaya. 

"Dulu aku gagal menjadi Suami dan Ayah yang baik, tapi kalau sekarang aku pastikan akan jadi yang terbaik! - Adiyaksa Na Jaemin.


💗🌷💗


[2024]
All Rights Reserved
Sign up to add Mas Jaemin | New to your library and receive updates
or
#197aurel
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Fiction -sungjake✔ cover
You &Me - Chanlix cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
HOME | Siyeon Side ✔ cover
Move On [Mark-Yeri] ✔️ cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover

Dosa Ku

60 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.