te.mu1 /têmu/
• v sua; jumpa:
Ra.sa
• n tanggapan hati terhadap sesuatu (indra): -- sedih (bimbang, takut)
---
Ellia Kana Pravina dan Sabda Argani Tjandra menjalani hidup di persimpangan jalan. Ellia, anak bungsu yang selalu berada dalam bayang-bayang keputusan ayahnya, memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya demi merawat ibunya yang semakin rapuh. Namun, di balik keputusan itu, ia merasa tersesat-seperti tak pernah benar-benar hidup untuk dirinya sendiri.
Sabda, anak sulung dari keluarga besar, memilih meninggalkan karir gemilang di setelah bertahun-tahun berkutat dengan pekerjaan. Ia pulang dengan kerinduan besar pada keluarganya, namun juga membawa kegelisahan tentang arah hidupnya sendiri. Di tengah pencarian itu, Sabda merasa kehilangan sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar rutinitas pekerjaan.
Di bawah langit yang sama, kedua jiwa ini bertemu-menyadari bahwa rasa, dalam segala bentuknya, adalah bagian dari perjalanan manusia. Bersama, mereka mencoba memahami arti rumah, keluarga, dan keberanian untuk menata ulang kehidupan yang selama ini terjalin rumit. Sebuah kisah tentang pertemuan yang membawa harapan, keraguan, dan akhirnya, keikhlasan untuk menerima rasa dalam hidup.
---
Januari, 2025.
Ketika pepatah maya bilang; 'jangan pernah berhubungan dengan seseorang yang belum selesai terhadap masa lalunya', Rerey justru mempertaruhkan segalanya untuk membuktikan pepatah itu bukan untuk semua orang. Kalau pun hanya ada satu pengecualian, dia mau membuat dirinya menjadi satu-satunya.
Dia lupa, satu-satunya hak yang dia miliki dan tak bisa diintervensi siapa pun adalah berencana. Lalu bagaimana dengan hasil dan ketentuan dari rencananya? Sebagai manusia yang meyakini keberadaan Tuhan, dia harus mengaku, tak semua rencana bisa terwujud sesuai yang diinginkan.
Ayo ikuti perjalanan rumit Rerey bersama orang-orang sekelilingnya!