Travel Frog: Start With a Sparkling Fruit
  • Reads 2,221
  • Votes 93
  • Parts 10
  • Reads 2,221
  • Votes 93
  • Parts 10
Ongoing, First published Jul 30
"Anak katakmu akan membawakanmu [Buah Iblis] spesial perjalanan!"

"Anak katakmu membawakanmu oleh-oleh [Mangekyo Sharingan Abadi]!"

"Anak katakmu membawakanmu oleh-oleh [Zanpakutō Ryūjin Jakka]!"

...

Saat menjelajah dunia pemulihan aura yang berbahaya, yang tidak diduga oleh Tang Jing adalah bahwa permainan kecil yang pernah dimainkannya yang disebut "Traveling Frog" ternyata adalah kecurangannya sendiri.

Terlebih lagi, seluruh permainan telah berubah total!

Tempat yang dijelajahi katak kecil itu telah berubah menjadi dunia dengan berbagai dimensi!

Dan produk khusus biasa yang asli telah menjadi produk khusus setiap dunia!

Tang Jing memanen buah Logia·Sparkling di awal!

Tidak hanya itu, teman-teman yang dibuat katak kecil di dunia ini akan berkunjung dari waktu ke waktu.

"Ding dong! Teman kecil Frog Cub, Hyuga Hinata, sudah datang, tolong manjakan dia dengan produk spesial~"
All Rights Reserved
Sign up to add Travel Frog: Start With a Sparkling Fruit to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.