Tentang rasa asam, pahit yang mendominasi dengan kenangan micin, manis yang membalut belahan otakku yang entah sebelah mana. Disimpan pun rapi di perpustakaan tempat miliaran neuron ingatan dan kenangan. Aku hanya mendokumentasikannya lewat narasi agar terlihat manis haru saat dibaca kembali. Agar kelak ku harap, aku tidak melupakan semua makanan yang dikenalkan secara pribadi. Sebaliknya, dengan kutulis, suatu saat nanti, jika memang aku melupakannya karena perpustakaan neuron tak terurus berdebu tebal atau tengah padat sesak berlebihan, aku dapat membacanya lagi. Tujuannya untuk bersyukur dengan keadaan diriku di masa depan dan ingat dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya serta menghargai setiap sajian di tiap jumpanya.