Parasocial ✓
  • Reads 2,163
  • Votes 374
  • Parts 7
  • Reads 2,163
  • Votes 374
  • Parts 7
Complete, First published Aug 01, 2024
Twiz adalah platform streaming paling populer saat ini. Malam, tepat jam 11, di halaman depan bagian Game and Entertainment, kalian akan tanpa sadar terpikat dengan pesona seorang gadis streamer dengan rambut biru yang mengenakan bando kelinci yang lucu. Wajah cantik dengan bola mata bulat cokelat telah menjebak ribuan penonton.

Namun, ada sesuatu yang tersembunyi di balik wajahnya yang manis. Jangan tertipu oleh penampilannya yang menggemaskan.
All Rights Reserved
Sign up to add Parasocial ✓ to your library and receive updates
or
#45lalisamanoban
Content Guidelines
You may also like
Haunting Echoes by glitcdry
17 parts Ongoing
Di era teknologi yang semakin maju, penggunaan virtual reality (VR) merambah ke berbagai sektor hiburan, termasuk dunia perfilman. Teknologi holografik terbaru memungkinkan penonton untuk ikut serta dan berperan dalam film yang ditayangkan di bioskop. Penonton dapat mengambil peran sebagai figuran yang berinteraksi dengan pemeran utama, memberikan pengalaman mendekatkan diri dengan selebriti idola mereka. Konsep ini telah membuat banyak penggemar film memekik kegirangan, merasakan sensasi berada dalam dunia film favorit mereka. Namun, tidak semua genre film mendapat sambutan hangat. Film horor, misalnya, sepi peminat karena tidak banyak orang yang tertarik untuk merasakan sensasi dihantui atau menjadi korban dalam skenario mengerikan. Ketakutan akan kematian tragis dan penggunaan untuk momen lompatan ketakutan bagi pemeran utama membuat banyak penonton menghindari genre ini. Akibatnya, produksi film horor menjadi lebih sedikit. Di tengah-tengah antusiasme banyak penggemar yang ingin merasakan dunia baru melalui VR, Elisa Collins, seorang mahasiswa arsitektur tahun kedua, merupakan seorang yang terbiasa melihat mahkluk-makhluk tak kasat mata disekitarnya mecingkan matanya. "Sutradara Graham benar-benar gila. Film horor sangat tidak diminati pengguna VR, mengapa dia menggunakan VR untuk film itu," gerutu seorang penonton di sebelahnya. Elisa mengulum bibirnya mendengar komentar itu, matanya terpaku pada poster film horor baru yang menarik perhatiannya. Terinspirasi dari BL novel "To Be a Heartthrob in Horror Movie".
You may also like
Slide 1 of 10
Haunting Echoes cover
Melarat Boyfriend (Short Story)  cover
Bucin 1995 cover
ROOMMATE cover
Aileen's Return cover
Lauhul Mahfudz  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Back To Joseon cover
He's My Boyfriend [TERBIT] ✓ cover
Om Rony cover

Haunting Echoes

17 parts Ongoing

Di era teknologi yang semakin maju, penggunaan virtual reality (VR) merambah ke berbagai sektor hiburan, termasuk dunia perfilman. Teknologi holografik terbaru memungkinkan penonton untuk ikut serta dan berperan dalam film yang ditayangkan di bioskop. Penonton dapat mengambil peran sebagai figuran yang berinteraksi dengan pemeran utama, memberikan pengalaman mendekatkan diri dengan selebriti idola mereka. Konsep ini telah membuat banyak penggemar film memekik kegirangan, merasakan sensasi berada dalam dunia film favorit mereka. Namun, tidak semua genre film mendapat sambutan hangat. Film horor, misalnya, sepi peminat karena tidak banyak orang yang tertarik untuk merasakan sensasi dihantui atau menjadi korban dalam skenario mengerikan. Ketakutan akan kematian tragis dan penggunaan untuk momen lompatan ketakutan bagi pemeran utama membuat banyak penonton menghindari genre ini. Akibatnya, produksi film horor menjadi lebih sedikit. Di tengah-tengah antusiasme banyak penggemar yang ingin merasakan dunia baru melalui VR, Elisa Collins, seorang mahasiswa arsitektur tahun kedua, merupakan seorang yang terbiasa melihat mahkluk-makhluk tak kasat mata disekitarnya mecingkan matanya. "Sutradara Graham benar-benar gila. Film horor sangat tidak diminati pengguna VR, mengapa dia menggunakan VR untuk film itu," gerutu seorang penonton di sebelahnya. Elisa mengulum bibirnya mendengar komentar itu, matanya terpaku pada poster film horor baru yang menarik perhatiannya. Terinspirasi dari BL novel "To Be a Heartthrob in Horror Movie".