Seorang pustakawan di masa depan menemukan naskah kuno berupa catatan harian seorang pustakawan muda yang hidup di salah satu khizanah di era Bani Abbasiyah. Catatan harian itu seolah-olah berdialog dengan dirinya, yang seakan-akan merindukan sesuatu yang jauh melampaui zaman dirinya. "Padamu yang mewujud di Masa Depan, apakah keputusanku berbuah rimba, atau hanyalah menambah butir pasir di tengah sahara?"