Sabira tidak pernah menyesali keputusannya karena pernah mencintai sosok laki-laki dari beberapa tahun yang lalu, pertemuannya juga hampir memasuki umur lima tahun. Namun, kisah asmara yang selalu ia temui, dan bahkan sudah pernah ia labuhi. Selalu saja diterjang badai ombak yang seakan-akan tak pernah surut. Kini, ia terus mencoba untuk menjatuhkan hatinya kepada sosok yang jarang sekali, Sabira rasakan kehadirannya. Entah ia harus bersyukur atau tidak, karena ia baru tahu sosok itu ternyata satu atap pendidikan yang sama sepertinya. "Lo jatuh cinta sama, Mas-Mas sebelah lo, kan," ucap Kirana sembari mencolek dagu halus milik gadis bersurai gelombang yang tengah menatap Kirana dengan kesal. "ENGGAK, YA, DIH MANA ADA AKU JATUH CINTAA???" teriak Sabira dengan diiringi tawa receh khas gadis itu. "Gue sih nggak sabar, ya, liat lo ngejilat ludah sendiri."All Rights Reserved
1 part